Kejarlah Adsense Dengan Skillmu Bukan Dengan Nafsumu – Sudah tidak diragukan lagi kini dunia maya semakin marak dengan hal yang berbau bisnis. Jutaan orang berselancar di mesin telusur setiap harinya dan hal ini menciptakan peluang besar untuk bisa membuat ladang menjadi hijau bagi para pencari rezeki di dunia maya.
Dari sekian banyak cara menghasilkan uang di internet, ada satu yang paling menonjol dan menjadi sorotan banyak orang yaitu menjadi penayang iklan Google AdSense yang merupakan program periklanan PPC nomor 1 di dunia yang diselenggarakan oleh Google sejak tahun 2003 silam.
Program periklanan Google ini tidak menuntut banyak hal dari penyangnya bahkan pendaftarannya pun gratis, hanya saja penayang harus kreatif membuat konten/suatu karya yang bernilai jual tinggi sehingga tidak tersingkirkan dari arena persaingan yang begitu ketat.
Google AdSense tersohor karena sangat konsisten membayar para penayang iklannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, itulah yang menjadi faktor keberlangsungan PPC nomor wahid ini yang hingga sekarang kurang lebihnya sudah berumur sekitar 14 tahun.
Iklan Google AdSense terkenal sangat ramah dan tidak mengganggu kenyaman pengunjung sehingga keberadaannya bisa diterima oleh banyak kalangan terutama para pengguna internet. Namun dibalik iklannya yang ramah, Google AdSense sangat menekankan kepada penayangnya untuk disiplin dan mentaati kebijakannya.
Tidak sedikit publisher AdSense yang tumbang karena melanggar kebijakannya sehinga tidak dapat lagi menayangkan iklan AdSense. Dari hal ini kita bisa tarik sebuah kesimpulan bahwa menjadi publisher AdSense itu harus telaten dan patuh terhadap semua peraturan Google AdSense dan memperhatikan kualitas konten yang dipasarkan.
BACA : KUPAS TUNTAS CARA TERBARU MEMBUAT KONTEN BERKUALITAS [UPDATE 2017]
Berikut ini adalah hal apa yang harus sobat pertimbangkan ketika berkeinginan untuk menjadi publisher AdSense :
Bagaimana mempersiapkan konten yang sesuai selera AdSense ?
Menentukan warna konten untuk dapat diterima Google AdSense sangat sulit apabila kita tidak memiliki keahlian khusus dalam membuat sebuah konten. Susunan kalimat yang kaku dan bahasa yang kurang enak dibaca terkadang menjadi sebuah hambatan banyak orang, selain itu adanya kesalahan penulisan (istilah zaman sekarang typo) menjadi hal yang paling sering terjadi.
Hal tersebut di atas dapat merusak kualitas dari sebuah konten dan menjadi kurang layak untuk disandingkan dengan warna konten yang sama di medan pertempuran SEO. Mungkin sebagian besar pengunjung akan memberikan penilaian yang sangat kecil apabila banyak penulisan yang salah.
Nilai kualitas dari sebuah konten ibarat seberapa unik barang yang akan dijual dan berapa besar potensi daya belinya, itulah PR dari seorang publisher Google AdSense yang harus memiliki skill dalam hal mempersiapkan konten yang akan di tawarkan ke Google AdSense.
Mendaftarlah di waktu yang tepat
Banyak orang yang terjebak disini karena mereka terlalu cepat memutuskan untuk mendaftarkan blog kesayangannya ke Google AdSense sehingga hasilnya sangat tipis kemungkinan untuk bisa diterima.
Yang lebih parahnya lagi mereka mendaftarkannya secara terus menerus tanpa melakukan perbaikan sesuai apa yang di informasikan pada email penolalakan sehingga menyebabkan blognya sulit di daftarkan lagi.
Penulis sendiri masih abu-abu dan belum memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi blog yang tidak bisa didaftarkan lagi ke Google AdSense karena terlalu sering mendaftar yang pada akhirnya ada kemungkinan blog di blacklist oleh pihak AdSense.
Apabila sobat sudah memiliki blog dengan visibilitas bagus dan konten yang ramah Google AdSense maka itulah waktu yang tepat untuk memulai karir menjadi publishernya. Biasanya kalau sobat sudah mempersiapkannya dengan baik maka tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat persetujuan dari AdSense.
BACA : HAL YANG WAJIB DIKETAHUI SEBELUM DAFTAR ADSENSE
Penulis sendiri hanya mebutuhkan waktu tidak kurang dari 4 hari dari daftar hingga diterima oleh Google AdSense karena sebelumnya benar-benar memperhitungkan dan mengukur kelayakan konten dan memenuhi persyaratan lainnya termasuk di kelengkapan properti blog seperti navigasi, form kontak dan privacy policy.
Patuhi kebijakan konten Google AdSense
Berkali-kali penulis menyebutkan hampir di semua artikel yang berkaitan dengan konten yang layak untuk ditawarkan ke Google AdSense bahwa kita harus jeli dalam membuat konten yang steril dari pelanggaran kebijakannya.
Google AdSense sangat apik dan selektif dalam memberikan penilaian terhadap calon publishernya, maka siapa yang mendaftar asal-asalan pasti akan sulit untuk bisa disetujui. Jadi pelajari kebijakan konten dengan sebaik-baiknya untuk bisa memahami keinginan Google AdSense.
Penulis memperhatikan ada banyak hal yang belum dimengerti oleh sebagian besar pendaftar terkait kebijakan konten Google AdSense karena banyak yang bertanya diforum-forum besar bahkan di forum kelas Internasional tentang bagaimana memahami kebijakan konten tersebut sehingga dapat membuat konten yang kualitatif.
Langkah apa yang harus dilakukan ketika ditolak ?
Inilah waktu yang tepat untuk bisa menjadi lebih pintar, pepatah mengatakan kalau kita tidak akan berdiri kuat sebelum terjatuh. Diposisi ini kita sebenarnya bukan mengalami kemunduran tetapi suatu kemajuan yang berarti kalau kita kaji lebih dalam.
Kan ini ditolak mas bukan diterima ?
Mungkin sobat akan merasa pesimis jika tidak menerima penolakan ini dengan hati yang tulus dan akhirnya berpindah haluan tanpa melakukan usaha yang kedua kalinya. Sebenarnya penolakan pertama bisa dibilang indikator kesuksesan sobat untuk memahami langkah selanjutnya.
Coba perhatikan baik-baik alasan penolakan dari Google AdSense dan selanjutnya lakukan koreksi yang tepat tetapi ingat jangan terlalu rapat jarak waktunya antara penolakan dengan daftar ulang karena kurang bagus, idealnya 2 minggu berdasarkan pengamatan beberapa praktisi termasuk penulis sendiri.
BACA : LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH DITOLAK ADSENSE
Berapa sih sebenarnya umur blog ketika mendaftar AdSense ?
Mungkin untuk di beberapa Negara selain Indonesia, Google AdSense menentukan hal ini sebagai salah satu persyarata untuk mendaftar. Namun di Indonesia sendiri umur blog sepertinya tidak menjadi patokan.
Penulis menemukan banyak hal unik di lapangan, pada awalnya penulis mempercayai teori yang menyebutkan umur blog minimal harus 6 bulan masa perawatan. Hal tersebut dipatahkan oleh beberapa pendaftar yang sukses mendaftarkan blognya di usia yang sangat muda yaitu ketika berumur 3 minggu bahkan itu akun Non Hosted yang disebut-sebut akun paling sulit diterima.
Mungkin yang lebih utama adalah konten dan visibilitas blog, jika sobat berhasil menciptakan banyak konten unik dalam waktu 2 minggu atau kurang dari itu kemudian mampu membuat visibiltas blog bagus maka tidak ada salahnya mendaftar Google AdSense.
Visibilitas blog bukan hanya sebatas pengunjung saja tetapi kualitas dari properti blog yang memadai dan desain yang minimalis sehingga disukai banyak orang karena merasa betah berkunjung ke blog sobat.
Kesimpulan
Menjadi publisher Google AdSense harus memiliki bekal berupa kreatifitas yang memiliki nilai jual tinggi supaya tidak kalah dengan pesaing lain.
Jika ada konten yang serupa maka Goolge AdSense sepertinya akan memprioritaskan konten yang lebih berkualitas.
Kebijakan konten merupakan tolak ukur keberhasilan menjadi publisher Google AdSense karena jika kita memahaminya maka konten akan tercipta dengan sempurna.
Penolakan dari Goolge AdSense merupakan referensi yang tepat untuk membuat perubahan pada konsep blogging sobat.
Jika kita sudah memenuhi persyaratan untuk mendaftar AdSense maka jangan takut utuk mendapat penolakan pertama, langsung daftarkan saja jangan ada rasa ragu.
Kejarlah AdSense dengan Skillmu bukan dengan nafsumu, biar santai asal hasilnya pasti daripada terburu-buru tetapi hasilnya kecewa.
Semoga bermanfaat
salam sukses
Leave a Comment