ADSENSE

Cara Memasang Iklan Adsense Di WordPress Tanpa Plugin [Atas, Tengah Dan Di Bawah Artikel]

Pasang AdSense Tanpa Plugin.jpg

Cara Memasang Iklan Di WordPress Tanpa Plugin – Mengelola blog dengan CMS WordPress memang membutuhkan ketelitian untuk dapat mengoptimalkan visibilitasnya di mesin telusur. Dengan semakin banyaknya plugin yang tersedia secara free ataupun premium maka kita harus semakin bijak menyikapinya, jangan mudah tergiur dengan kelebihan-kelebihan yang di tawarkan karena itu belum tentu membawa dampak yang bagus untuk blog.

Semakin banyak plugin yang digunakan maka akan berdampak kepada kecepatan akses blog tersebut karena setiap plugin pasti akan memakan kapasitas virtual memory (RAM) yang dapat menyebabkan akses permintaan ke server makin banyak sehingga bisa memperlambat aksesnya. Jika hal ini dibiarkan maka blog akan lemot dan kalah bersaing dengan kompetitor di mesin telusur.

Baca :Cara Mempercepat Loading Blog

Untuk mempertahankan kecepatan akses blog, maka salah satu solusinya yaitu mengurangi penggunaan plugin supaya kapasitas RAM selalu stabil dan tidak over load. Hal tersebut sangat berlaku khususnya bagi sobat yang menggunakan hosting dengan RAM 1 GB ke bawah karena pasti akan sering mengalami gangguan koneksi ke server hosting yang digunakan.

Pengalaman penulis sewaktu di awal ngeblog menggunakan RAM dibawah 1 GB dan hasilnya selalu saja erorr 500 yang merupakan indikator dari adanya gangguan koneksi ke server hosting, setelah diperiksa ternyata kebanyakan plugin dan template yang digunakan memerlukan kapasitas RAM yang besar.

Baca : Bagaimana Cara Memilih Hosting Berkualitas?

Kembali ke topik, memasang iklan AdSense dengan menggunakan plugin yang tidak tepat maka akan beresiko, salah satunya permintaan ke server menjadi terganggu atau lebih parah lagi click fraud. Untuk mengatasi hal ini maka memasang iklan tanpa plugin bisa menjadi solusinya.

Template yang digunakan pada CMS WordPress terbagi menjadi beberapa bagian, tidak seperti pada platform blogspot yang hanya satu area saja sehingga tinggal klik Template lalu Edit Html. Di WordPress kita harus mengenal standarisasi layout template seperti bagian Header, Foother, Sidebar dan bagian yang lainnya supaya tidak kesulitan saat hendak melakukan inject script.

Sekarang, penulis akan mengajak sobat untuk memasang iklan AdSense dalam postingan artikel. Menurut para pemburu dollar, wilayah ini dikenal sangat strategis karena sudah banyak terbukti keberhasilannya. Bahkan di tahun 2017 ini, Google sendiri telah memfasilitasi jenis iklan yang layak untuk ditenggerkan dalam arftikel yaitu unit iklan In-Article.

Baca : Cara Memasang Iklan Adsense Di WordPress Dan Optimasinya

Apa yang diketahui sebelum memasang iklan AdSense ?

Sebelum memasang iklan AdSense dalam postingan, sebaiknya sobat memahami titik fokus pengunjung saat mereka membaca artikel supaya bisa menghasilkan potensi klik yang bagus tanpa harus mengganggu kenyamanan mereka. Titik fokus Pengunjung merupakan bagian yang paling mereka perhatikan ketika landing pada halaman situs. Perhatikan gambar berikut ini :

Memasang Iklan AdSense.jpg

Gambar 1. Titik Fokus Pengunjung

Pada gambar 1. Memperlihatkan titik fokus pengunjung saat mereka membaca artikel. Di bab ini akan diberi gambaran tentang tiga titik fokus yang bisa diandalkan yaitu area A, B dan C seperti terlihat pada gambar 1. Titik fokus tersebut jangan sampai terlewatkan untuk penempatan iklan karena merupakan lahan yang subur untuk bisa mendorong pendapatan AdSense.

Logikanya, pengunjung pasti akan membaca paragraf pertama dan tidak mungkin langsung membaca ke bagian tengah artikel atau membaca paragraf terakhir. Jadi titk fokus pada paragraf pertama sangat besar potensinya kemudian diikuti bagian tengah dan akhir artikel.

Teknik Memasang Script Iklan AdSense

Pada Teknik ini, ada tiga unit iklan yang akan digunakan yaitu unit iklan 300×250, unit iklan native In-Article dan unit iklan 336×280. Sebagai unit iklan yang paling berpotensi, unit iklan 300×250 akan ditempatkan di awal paragraf kemudian diikuti unit iklan In-Article ditengah postingan dan unit iklan 336×280 di akhir postingan.

Untuk memulai praktek ini, silahkan cari kode <?php the_content(); ?> di dalam template, berikut ini adalah langkahnya :

Langkah pasang Iklan AdSense.jpg

Gambar 2. Langkah edit template

Gambar 2. merupakan dasbor WordPress, setelah sobat membukanya silahkan pilih Tampilan (nomor 1) kemudian pilih Editor (nomor 2). Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini :

Script layout postingan.jpg

Gambar 3. Script layout postingan

Setelah membuka bagian Editor, silahkan cari single.php seperti yang ditunjukan oleh nomor 3 yang letaknya ada pada bilah sebelah kanan kemudian klik. Sekarang saatnya memasukan script iklan, langkahnya :

Dalam single.php silahkan cari <?php the_content(); ?> , hapus kode tersebut dan ganti dengan script di bawah ini :

<div style="float:left; margin:0 20px 10px 0;">

TEMPATKAN UNIT IKLAN 300X250 DISINI

</div>
<?php
$where =0;
$content = apply_filters('the_content', get_the_content());
$content = explode("</p>", $content);
for ($i = 0; $i <count($content); $i++) {
if ($i == $where) { ?>
<div style="float:left; margin:-10px 0 0 0;">
</div>

TEMPATKAN UNIT IKLAN NATIVE IN-ARTICLE DISINI

<?php
}
echo $content[$i] . "</p>";
}
?>
</script>
<p></p>

TEMPATKAN UNIT IKLAN 336x280 DISINI

<p></p>

Silahkan tempatkan kode iklan AdSense sesuai dengan petunjuk. Apabila ingin merubah posisi unit iklan In-Article maka silahkan ganti value 0 pada $where =0; sesuai keinginan, value ini fungsinya mengatur posisi iklan setelah paragraf. Misalkan valuenya diganti menjadi 2, maka iklan In-Article akan berada setelah paragraf kedua. Setelah selesai menyisipkan semua kode tersebut jangan lupa di save kemudian close.

Kesimpulan

Penempatan unit iklan bisa dirandom sesuai keinginan, misalkan ingin menempatkan iklan In-Article di atas postingan dan unit iklan 300×250 di tengah postingan maka silahkan tukar saja posisi iklannya dan begitu seterusnya.

Apabila ingin memulihkan kembali ke posisi semula dan menghapus semua script, maka kode <?php the_content(); ?> harus dikembalikan supaya konten tidak hilang.

Dari hasil eksperimen pada situs ini, latensi iklan yang menduduki peringkat pertama adalah unit 300×250 kemudian disusul unit 336×250 dan peringkat terakhir adalah iklan native In-Artikel.

Metode ini sudah terbukti bisa menghemat virtual memory (RAM) karena bisa mengurangi aktivitas permintaan ke server.

27 Comments

27 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Trending Topik

Blog ini adalah tentang seni blogging dan pengembangan web. Tujuan saya adalah untuk mengajar dan belajar. Fokus saya adalah pada kualitas, tutorial komprehensif dan bukan kuantitas. Saya menghargai masukan dan dukungan.

Copyright © 2015 PT. Kurkom Joint Venture

To Top