Tips Memasang Iklan AdSense Terbaru – Sebagai praktisi AdSense amatiran, penulis tiada henti-hentinya mencari cara supaya earning AdSense bisa mengalir deras. Dari sekian riset yang dilakukan alhamdulillah hasilnya ada yaitu minimal gigit jari dan maksimal ampe makan hati. Memang sungguh rumit mendapat penghasilan dari AdSense dengan cara yang valid agar hasilnya halal dan toyyib.
Rasanya tidak sabar pengin melihat keberasilan teman-teman blogger pemula khususnya di Indonesia. Harapan penulis setelah sobat membaca puluhan tips dari situs yang kita cintai ini bisa selangkah lebih maju seperti dalam dongeng bahwa ada blogger sukses yang bisa mondar-mandir pergi haji bahkan bisa ngemodalin emaknya di kampung berjualan bubur.
Jadikan cerita di atas tidak hanya sebatas synopsis, tetapi realistis dengan cara tekun, ulet, terampil, jeli dan cermat sehingga bisa menemukan celah untuk menggapai keberhasilan. Baik, penulis akan memaparkan hal terbaru yang ditemukan ketika otak atik iklan dan tentunya cukup solutif untuk bisa sedikit mendorong earning.
Baca : Tips Mendapatkan Gaji Dari Google Adsense Setiap Bulan
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila banyak pertanyaan dari kalian yang belum bisa dijawab karena keterbatasan waktu yang dimiliki, artikel ini mewakili jawaban dari puluhan pertanyaan yang sama dari teman-teman pemula dan semoga bisa memberikan kontribusi yang berarti.
Sebenarnya memasang iklan AdSense itu sangat gampang, mungkin anak SD juga bisa. Menurut penulis, yang sulit itu dimana iklan tersebut di pasang? seperti apa unit iklan yang digunakan? Kedua pertanyaan tersebut mengarah kepada kalibrasi penghasilan (earning) agar meningkat.
Beruntung sekarang Google AdSense telah memperbarui format iklannya menjadi lebih matching dengan artikel sehingga latensinya berpotensi lebih tinggi. Sebelum ke tips memasang iklan AdSense, sebaiknya kita kenali dulu model iklan Google AdSense untuk memahami efektifitasnya jika ditempatkan dalam artikel.
Baca : Tim Adsense Pastikan Jenis Iklan Yang Beresiko Banned Akun Permanen
Apa Saja Jenis Iklan Adsense Yang Bisa Digunakan Pada Blog ?
Dilihat dari karakternya, iklan AdSense blog dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu iklan standar dan native. Iklan standar berupa format iklan yang tidak terpengaruh oleh media sebagai placementnya, sedangkan iklan native adalah format iklan yang bisa menyesuaikan dengan layout dari media yang menjadi placementnya.
Berikut ini adalah model unit iklan AdSense yang terkini :
Text & display ads
Ini adalah iklan standar (non native) berupa teks, gambar atau pun video yang tersedia dengan berbagai ukuran. Jika ditempelkan pada halaman situs maka semua jenis iklan akan muncul tanpa menyesuaikan dengan artikel. Kelemahan dari unit iklan ini adalah tidak bisa menargetkan jenis iklan yang akan tayang pada halaman situs.
Matched content
Mathced content (konten yang sesuai) adalah unit iklan native yang dapat mempromosikan konten yang ada dalam situs tersebut, sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan konten yang relevan. Unit iklan yang sesuai masih terbatas, saat ini hanya situs yang memiliki konten unik dengan trafik tinggi saja yang bisa mendapatkan unit iklan tersebut. Situs yang memiliki unit iklan yang sesuai bisa berpotensi mendapatkan trafik tinggi sehingga mendorong pendapatan.
In-feed ads
Sesuai dengan namanya, In-feed ads adalah format iklan native terbaru untuk di tempatkan dalam feed editorial seperti daftar artikel atau berita, atau juga ditempatkan pada listingan daftar produk, layanan dan sebagainya. Ini adalah iklan native, jadi kita harus menempatkan pada bagian yang memungkinkan supaya tampil sesuai dengan tampilan dan nuansa konten. Iklan ini juga sangat cocok dipasang diantara feed seperti pada home page, popular posts dan related content.
In-article AdS
Unit iklan ini memiliki karakter yang sama dengan in-feed ads, hanya saja beda penempatannya yaitu diantara paragraf artikel. Kelebihan unit iklan ini adalah bisa menyatu sempurna dengan nuansa artikel, menggunakan elemen berkualitas tinggi dari pengiklan dan layout-nya dioptimalkan oleh Google sehingga tampilannya sangat menarik dan sangat berpotensi mendapatkan penghasilan yang tinggi. Jadi, kita bisa menggunakan artikel untuk menargetkan iklan tertentu dengan cara memasang unit iklan in-article ads pada artikel tersebut.
Dimana Lokasi Yang Strategis Untuk Memasang Iklan AdSense?
Pada ulasan ini penulis tidak akan menjelaskan tutorial penempatan kode iklannya, tetapi hanya layout-nya saja karena ini yang paling penting untuk meningkatkan pendapatan (earing). Untuk tutorial penempatan kode iklannya akan penulis bahas dilain kesempatan jadi silahkan sobat cari di situs lain atau tanyakan saja pada penjual bubur terdekat.
Dalam teknik penempatan iklan, Google menyarankan untuk menggunakan ukuran iklan tersukses diantaranya unit iklan ukuran 300×250 dan 336×280. Kedua unit iklan tersebut merupakan ukuran favorit dunia, banyak pengiklan menggunakan ukuran tersebut sehingga persediaan iklan melimpah. Hal inilah yang meciptakan potensi persaingan iklan menjadi tinggi sehingga latensinya bagus.
Baca : Prediksi Ukuran Iklan Adsense Terlaris Yang Paling Sering Menghasilkan Uang
Untuk lokasi penempatan iklan yang strategis berdasarkan yang sudah penulis praktekan adalah pada bagian header, sidebar dan dalam artikel. Pada bagian header, penulis menggunakan unit iklan dengan ukuran yang bisa menyesuaikan dengan bidang yang tersedia (responsive), pada sidebar menggunakan in-feed ads yang disisipkan dalam popular posts dan pada artikel menggunakan tiga unit iklan yaitu unit iklan standar ukuran 300×250, 336×280 dan In-article Ads masing-masing satu unit iklan.
Seperti yang terlihat pada Gambar 5. Penulis menggunakan 5 unit iklan. Mari kita simak satu per satu :
AdS A (header), menggunakan unit iklan standar dengan ukuran responsive agar nantinya bisa support di semua device. Disini iklan tidak bisa ditarget, artinya semua kategori iklan bisa ditampilkan.
AdS B , disini adalah titik fokus pengunjung ketika membaca artikel untuk pertama kalinya karena pandangan mereka akan tertuju di awal paragraf. Penulis menggunakan unit iklan standar ukuran 300×250 sebagai iklan yang paling berpotensi memiliki latensi yang bagus.
AdS C, menggunakan unit iklan native In-feed Ads yang diletakan diantara feed yang ada di sidebar sebelah kanan. Bagian ini juga tidak luput dari perhatian pengunjung, gunakan sidebar untuk memasang popular posts dan sisipkan unit iklan In-feed AdS di dalamnya, seperti yang terlihat pada gambar 5.
AdS D, menggunakan unit iklan native In-article AdS agar iklan yang tampil bisa sesuai dengan nuansa konten sehingga bisa menjadi bahan referensi pengunjung.
AdS E, menggunakan unit iklan standar dengan ukuran 336×280, unit iklan ini memiliki visibilitas yang hampir sebanding dengan unit iklan 300×250 dan sangat cocok ditempatkan pada bagian akhir artikel yang masih merupakan area fokus pengunjung.
Kesimpulan
Iklan native sepertinya akan lebih optimal pada blog niche, sedangkan pada blog gado-gado masih kurang optimal karena masih menampilkan iklan yang tidak sesuai dengan nuansa konten tetapi kualitasnya tetap ada sehingga lebih menarik perhatian.
Atur layout iklan hingga kelihatan menarik dengan memodifikasi warna latar dan tulisan yang ada pada fitur iklan tersebut.
Iklan di bagian awal artikel sangat berpotensi memiliki latensi yang tinggi, aturlah sebaik mungkin hingga terlihat menarik.
Perhatikan dengan teliti laporan harian, mingguan dan bulanan pada dasbor AdSense untuk memastikan iklan mana yang berlatensi rendah.
Reposisi iklan yang berlatensi rendah atau edit layout iklan tersebut, karena mungkin kurang menarik sehingga frekuensi keterlihatannya kurang optimal.
Jangan memasang iklan AdSense terlalu banyak karena berdampak kurang bagus terhadap kecepatan situs, sehingga bisa menurunkan trafik.
Untuk memasang Unit iklan In-feed Ads dan In-article Ads, bidang minimalnya harus memiliki lebar 250 px.